ficlet · Series

Dreams [Sequel of Eve For Adam]

dreamsBeside the story, I own nothing. All cast belongs to God and their family.

.

.

Seandainya takdir kita sudah kita ketahui sekarang, bisa dipastikan bahwa perjuangan kita takkan semanis dan  seindah ini. Terima kasih telah memilihku.

..

Sooji terkesima sekaligus heran tatkala menatap Myungsoo yang memutar tubuhnya berkali-kali di depan cermin sedari tadi. Bukan karena ketampanan sang Adam yang tidak perlu disangsikan lagi, namun pada posisi telapak tangan yang mengelus perut suaminya tersebut. Perilaku yang tidak pernah dilihatnya selama ini.

“Kau kenapa?” Sooji bertanya, jemarinya masih sibuk melipat baju bayi yang menanti untuk dipakai satu bulan lagi.

“Eum, tidak.” Lagi-lagi Myungsoo menatap dalam cermin, suara lenguhan terdengar samar-samar. “Sejak kapan kau muncul? Kenapa aku baru menyadarinya?” Gerutuan lirih terdengar bersamaan dengan bahunya yang merosot.

“Hei, kau ini kenapa?” Sooji yang semakin diliputi rasa penasaran beranjak dari sisi ranjang, menghampiri suaminya. “Apa ada yang sakit?” Sooji memutari tubuh Myungsoo, melihat tidak ada sesuatupun yang janggal.

Myungsoo memutar tubuhnya menghadap Sooji, terhalang perut buncit diantara mereka. “Kau ini menulariku Eve.”

“Oh? Menulari? Memang aku sakit apa?”

Myungsoo menyipitkan matanya, kemudian mendengus kecil. Ia melihat langit di luar tampak masih digelayuti mendung di siang hari ini, sangat tidak mendukung rencananya kali ini. “Memang harus di sini ya..” Gumaman kecil terdengar, lalu tanpa sempat Sooji bertanya, Myungsoo menyingkirkan kursi. Membuat tempat sedikit lebih lapang di samping ranjang mereka.

“Kau mau apa?”

Sooji lagi-lagi semakin dibuat heran oleh ulah suaminya yang perlahan ia ketahui sedikit absurd. Berbeda dengan keseharian yang selalu dinilai orang sangat tenang dan bersahaja. Namun ketika Myungsoo bersamanya, perilaku cheessy, tidak terduga, menggelikan selalu ia temukan. Sisi kekanakan sang Adam yang masih tersisa.

Tampak Myungsoo memasang posisi tubuhnya di atas lantai beralas matras yang tadi dibawanya dari luar kamar.

“Apa yang kau lakukan dengan matras itu?” Sooji melipat kedua tangan di depan dada, sedikit kesal karena pertanyaannya sedari tadi tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan. “Jangan katakan kau..”

Okay, aku siap!”

“Astaga!” Sooji menepuk keningnya ketika akhirnya ia tahu apa yang tengah dikeluhkan Myungsoo.

“Satu, dua, tiga..” Terdengar suara tertahan bersamaan dengan tubuh Myungsoo naik turun melakukan push up.

Sooji menggeleng sembari tertawa kecil. “Ya ampun, kau ini ada-ada saja!”

“Perutmu yang membesar itu menular padaku!” Gerutuan terdengar diantara nafas Myungsoo yang mulai tersenggal.

“Kenapa aku yang salah?”

“Iya, karena kau selalu mengajakku makan di waktu yang tidak tepat. Ugh!”

Lenguhan semakin sering terdengar, Myungsoo masih berusaha berkonstrasi pada kegiatan olahraga dadakannya di akhir minggu yang cukup longgar baginya. Akhir minggu tanpa gangguan para mahasiswa.

“Masih berapa kali lagi?” Sooji menahan tawanya, menggeleng berkali-kali ketika Myungsoo berusaha sekuat tenaga melakukan push up sebanyak ia bisa.

“Li-ma-pu-luh-sa-tu..” Suara Myungsoo bergetar, peluh memenuhi keningnya. Tiba-tiba Sooji teringat sesuatu yang sangat menarik. Tidak ada salahnya membantu sang suami membakar lemak lebih cepat ‘kan?

“Ugh!” Wajah Myungsoo semakin memerah ketika ia merasakan beban di punggungnya. “Eve, kau berat..”

“Aku membantumu oppa, keluarkan tenagamu.” Sooji menyelonjorkan kakinya ke samping, jemari tangannya berpegang pada bahu Myungsoo, sementara tubuhnya telah duduk nyaman di atas punggung suaminya.

“Eve-kau-te-ga…”

Bruk!

“Omo!” Sooji tertawa keras ketika ia mendapati suaminya tengkurap tak berdaya. Niat hati mengerjai Myungsoo, justru ia ikut duduk di atas lantai, beralas tubuh Myungsoo tepatnya.

“Kau baik-baik saja?” Sooji menepuk pipi Myungsoo, masih tertawa jahil tanpa bergeser sedikitpun dari punggung suaminya. Padahal beban dua puluh kilo bertambah selama masa kehamilan.

Oppa?” Sooji menggeser tubuhnya, duduk di samping tubuh suaminya yang terkapar.

“Kurasa perutku sudah mengecil, mendadak datar karena ulahmu tadi.”

Yya!” Sooji menepuk lengan Myungsoo, pipinya yang kian bulat tampak memerah semerah tomat.

“Pinggangku..” Myungsoo mengusap bagian tubuh belakang, memasang wajah sangat kesakitan ketika Sooji tidak lagi menindihnya.

“Tidak sesakit itu ‘kan? Kau mengejekku?” Sooji menampakkan rajukan andalannya.

“O..o!” Bibir Myungsoo membulat, wajahnya yang merah perlahan kembali normal. “Aigoo Eve, kau semakin cantik!” Myungsoo buru-buru duduk, menggoda istrinya kesekian kalinya.

“Sini, kucium..” Tangannya terulur menyentuh kedua pipi Sooji, lalu semua terjadi seperti yang sudah-sudah. Kisseu setengah memaksa yang hangat.

Satu, dua, tiga, empat detik keheningan tercipta ketika bibir mereka bersentuhan. Myungsoo masih menahan posisinya hingga nafas Sooji kembali tenang.

“Masih marah?” Masih menangkup pipi istrinya, Myungsoo kembali menekannya seraya membuat bibir merah Sooji selayaknya ikan koi.

“Heol!” Sooji melepas telapak tangan Myungsoo, masih mengerucutkan bibirnya. “Aku seperti ini karena Vir, kau juga yang membuatku seperti ini. Bayangkan selama sembilan bulan aku harus menanggung berat di perut akibat ulahmu, seharusnya kau berterimakasih..”

Tanpa sempat Sooji menuntaskan kalimatnya, Myungsoo memeluknya tiba-tiba. “Kau ini kenapa? Hanya seperti itu marah?” Myungsoo membelai surai belakang istrinya pelan, menciumi setiap jengkal bahu kirinya Sooji.

Sooji menarik nafas panjang, bahunya pelan naik turun teratur. “Apa benar-benar sakit?” Suara khawatir terdengar. Tidak butuh waktu lama baginya menyadari sifat kolokannya yang tiba-tiba sering muncul. Kondisi hormonal yang mempengaruhi kondisi emosinya.

“Tidak. Tapi sedikit.” Myungsoo tersenyum kecil, menahan dorongan tangan Sooji yang ingin melepasnya.

“Mianhe..” Sooji menghentikan dorongannya, pasrah dalam dekapan Myungsoo. Sangat gombal memang, selayaknya drama yang pernah ia tonton. Tapi, ini sangat nyaman. Berada dalam dekapan orang terkasih.

“Terima kasih, untuk semua pengorbananmu, Eve..”

“Jangan menangis.” Sooji tersentuh, mendengar bagaimana suaminya mengatakan kalimat itu membuat matanya memerah.

“Eve?” Myungsoo menarik tubuhnya, menatap lekat wajah Sooji.

“Melebihi kata terima kasih, kau anugerah di hidupku. Dan mereka..” Sooji mengusap perut buncitnya, lalu tersenyum.

“Hoh, akhirnya..”

Sooji tertawa kecil ketika Myungsoo mengusap dada, seakan-akan murid yang lega lolos dari hukuman sang guru. “Yya! Kau ini kenapa seperti ini?”

“Memang aku kenapa?”

Sooji mencubit gemas pipi Myungsoo, wajahnya masih dihiasi senyuman sayang. “Sangat cute!”

“Eve kau membuatku ingin menciummu berkali-kali!” Myungsoo mengalungkan kedua lengannya di bahu Sooji.

“Another kisseu, please?”

Keduanya tergelak, mendengar Sooji meminta ciumannya seperti kejatuhan beratus lembar uang dolar dari langit. “With my pleasure, dear..”

——–

Ketika waktu itu berlalu, ada tangan kecil yang menghubungkan genggaman tangan mereka kini. Tangan yang begitu kecil hingga terkadang terlepas tanpa sadar. Itulah mengapa ada satu yang menggenggamnya di sebelah kanan, dan satu di sebelah kiri. Itu saja tidak cukup karena ia masih harus menggenggam tangan mungil lainnya. Rasanya menjadi lebih aman, kecuali jika ia berlari dan menunjuk keadaan langit yang berubah cerah setelah hujan yang turun terus-menerus dengan pandangannya.

“Hei, matahari keluar dari persembunyiannya!” Lelaki kecil itu bersorak riang, lalu menggandeng tangan satunya yang sepertinya tidak kalah bersemangat seperti dirinya. Jika hujan reda, ia tahu apa artinya. Diperbolehkan melepas genggaman tangan besar dan memisahkan diri walau tidak jauh dari mereka.

“Oh lihat, ladybug!” Suara tidak kalah menggemaskan menuntun langkahnya untuk berjalan mendekati bebungaan liar di sepanjang jalan yang mereka lewati. Buliran air hujan masih menggantung di sela-sela tanaman, menyebabkan dua pasang mata bulat itu mengerjap. Mata yang cantik diwarisi dari sang ibu.

“Jangan jauh-jauh sayang!” Lalu terdengar suara wanita menyerukan pesannnya, beda halnya dengan sang ayah yang justru diam mengamati dari kejauhan. Membiarkan putranya menjelajahi sebanyak ia mau.

Appa!”

“Hem?”

“Seharusnya Kimchi kita bawa jalan pagi ini!” Seruan kecil lainnya mengikuti permintaan sang anak lelaki tadi, lalu saling menyahut.

“Kimchi milik aunty Hanna, kalian harus meminta ijin terlebih dahulu.” Sang ibu mendekati, lalu membasuh kedua tangan putranya bergantian dengan tisu basah. Kimchi –anjing siberian husky, terlihat sangat menggemaskan di usia empat bulan, menjadi favorit mereka saat ini.

“Lihat, grandpa menunggu di sana!” Tunjuk sang ibu pada satu arah.

Mata mereka mengerjap, lalu sama-sama membalikkan tubuh menuju arah yang dimaksud. “Yeay!” Kembali suara saling menyahut terdengar, mereka berlari menuju lelaki tua yang telah memasang kedua lengannya lebar-lebar. Meninggalkan ayah dan ibu yang tertinggal di belakang.

“Anak-anak itu kenapa larinya semakin cepat ya?”

Sang ibu mengulum senyum, baginya tidak masalah kedua buah hatinya berlari, toh mereka pada masanya gemar bermain.

Appa, eomma, cepat!” Lelaki kecil berpipi bulat kemerahan melambaikan tangannya, sementara tangan satunya tertaut pada sang kakek. Tidak beda dengan lelaki kecil yang sangat mirip dirinya juga melakukan hal yang sama. Menautkan jemari kecilnya diantara jemari tangan kiri sang kakek, Abram Kim.

“Okay!”

Sooji tertawa kecil, membiarkan mereka bertiga berjalan –kakek dan kedua cucunya, meninggalkan ia dan sang Adam, lelaki yang mengisi hidupnya hingga menua nantinya. Lalu muncul sebuah senyum di langit cerah tersebut. Mungkin itu senyum milik sang Vir adik mereka kelak, menunggu waktunya dilahirkan, ditemani sang nenek yang menjaganya di atas sana.

..

Namanya Hyunsoo dan Insoo. Bocah lelaki berusia lima tahun yang mewarisi wajah sang ayah, hanya sedikit mirip dengan ibunya, mata bulat penuh khas keluarga Bae. Mereka begitu ceria di kala menanti hujan reda. Mereka adalah hati yang kemudian menjadikan hidup Eve dan Adam menjadi lebih bahagia. Vir keempat dan kelima yang terlahir lebih dahulu.

Finally End

36 thoughts on “Dreams [Sequel of Eve For Adam]

  1. Makasih author dina 🙏🙏🙏 aku msh baca eve for adam di part 10 kak 😭malam ini aku geber bacanya 😂 Sekali lagi gumawo authornim 😘😘😘

    Liked by 1 person

  2. myungsoo membuncit gara gara sering makan larut malam menemani sooji yg ngidam makan. haha sampe segitu usahax pengen proporsional kembali. oh iya hyunsoo dan insoo kembar atau g ya?

    Liked by 1 person

  3. biasanya sexy sama perut sixpack nya dan saat itu harus sexy sama perut onepack nya hahaha….
    lebih enjoy bacanya nih. entah kenapa wkwkwk mungkin karena ga ada konflik yah jadi santai banget bacanya.
    anak mereka kembar? yuhuuuu
    kemesraan mereka ini yah tetap deh paling demenin.
    ff yang lain di tunggu

    Liked by 1 person

  4. karna critanua yg super bagus ak sampe g nyadar bahwa di part sebelmnya itu udh end loh, pas check wp ada sequel ak check ulang komen di part sebelumnya negasin klo ak masih nyaman sama ff ini, blum rela terpisan dg kisah eve dan adam, apalagi sekarang ada twin vir, meskipun sekilas penjabaran ttg hyunsoo dan insoo sangat cute. untuk yg lesekian kalinya, terimakasih atas ff berkualitas ini, ditunggu yang lebih berkualitas lagi. selalu semangat

    Liked by 1 person

  5. wah ada sequel’nya ,sich myungsoo perut’nya mebuncit wkwkwk,
    sich suzy dapat anak kembar .
    terima kasih ka dina di bikin sequel’nya
    di tunggu ia ff selanjut’nya

    Like

  6. Senangnya ada sequel dari ff ini, gomawo 🙂
    Ternyata yg terlahir pertama kali adalah sepasang anak kembar namja yg lucu dan pastinya tampan, bahagianya… dan akan lebih bahagia seandainya diceritakan jg keadaan keluarga Bae saat ini, setelah kisah sedih mereka dimasa lalu, dan jg sambutan keluarga Kim yg pastinya bahagia karena kehadiran Eve dan kedua cucu kembar mereka… tapi, inipun sudah sangat cukup untuk melengkapi kisah bahagia Eve dan Adam… sekali lagi jeongmal gomawo author 🙂

    Liked by 1 person

  7. Tumben tumbenan nih ada sequelnyaa, tpi tetep bersyukur 😀
    Wahhh myung gendutannya wkwkwk nggk papa kok oppa tetap ganteng kok lgian suzy eonni juga nggk mempermasalahkan yg pentingkan setia kalau masalah bentuk badan mah no 2 wkwkwk
    Sumpah ngakak pas myung bilang suzy nularin dia aduhhh ada2 aja nih oppa satu hahaha
    Kyaaaaaaa hyunsoo~ahhh insoo~ahh jeongmal kyeoptaa>< gimananya bentuk wajahnya klau muka mirip myung tpi mata mirip suzy uwahhhhhh pasti perfect banget nget nget^^
    Neneknya udh meninggal? Ini ibu suzy apa ibunya myung yaa? Masih bingung sih hehehe
    Tpi over all keren banget kak dina, nggk pernah ngecewain Jjang deh pokoknyaaa 🙂

    Fighting nulis ff yg lainnya 😀

    Liked by 1 person

  8. wlpn myung oppa gendutan suzy eonni tetap cinta kok wah anakx myungzy lebih mirip myung appa drpd suzy eomma slalu dtnggu ff yg lainx

    Like

  9. aigoo klakuan myung ada” aja ckckck, dy bnr” freak plus weird
    endingnya sosweet^^
    happy endiiiing daebaaaakkk 😀

    Like

  10. Yippiee !!!
    Finally a sequel, pokoknya memuaskan sekalee, ringan, tp asik bgt dibacanya, good job eonni !!!
    Ditunggu ff2nya yg lain, fighting !!!!

    Like

  11. Aku komen yg ini dlu ya, komen caffein tadi pas sdh ngetik panjang mau dikirim hpx tetiba mati-maklumlah jadul sudah harusnya dilembiru-

    Myungsoo ini sebenarnya cuma modus apa beneran sih olahragax. secara yg gendut perut masa dia push up harusx sit up lah. bilang aja mau dapat another kisseu. untung Sooji mendukung wkqkqqkqkwwk

    jadi mereka ini tinggal di Kanada ya, kimchi aigoo aku pikir makanan tadi wkwwkwjw dan Sooji hamil lagi. waaahh kejar tayang ya bang hahahah
    sayang bikin virnya ga diceritain#ditabokDinaEonni

    ini tuh ceritanya seperti pelangi setelah hujan ya.

    Liked by 1 person

  12. makasih author udah dibuat sequelnyaaa,rasa kangen sma eve dn adam sedikit terobati…author jjang!!!!

    Like

  13. ahh entahlah walaupun berakhir bahagia tap kenapa jadi berkaca-kaca begini, terharu mungkin
    wahh jadi anaknya myungzy kembar ya…vir keempat sama lima ny lahir duluan kkk.jhoa!!

    Like

  14. Kyaaa vir kembar senangnyaa
    Pasti suzy sm myungsoo bahagia bgt deh
    Aku suka bgt sm cerita mereka disini terlihat bgt klo mereka saling mencintai
    Dan vir mereka aioo neomu gwiyowo
    Ditunggu cerita lainnya author-nim
    Semangaat

    Like

  15. Banyak x vir2 yang mereka miliki. Cah kayaknya keinginan Myungso terkabul memiliki vir yang banyak.
    Tapi Myungso lucu banget bisa nya dia sampe stres karena perutnya membuncit gara gara sering makan larut malam menemani sooji yg ngidam makan.

    Like

  16. aigooo…. myung tambah gendut perutnya gara2 nemenin sooji makan d waktu yg tdk tepat wkwkwk gapapa lah… namanya juga sayang istri 🙂

    ngomong2 berapa vir yg mereka miliki, kayaknya keinginan myunv buat punya bnyak vir terkabul wkwkw

    Like

  17. ya ampun myung lucu bnget aq kira ad apa eh tau x dy liat perut x yg sdkit mmbesar yg kta x trtular suzy ah ada2 aja nih psangan, suzy memiliki khidupan yg bhagia brsma sang adam, vir x bnyak jga ya ampe 5

    Like

  18. yupp… Akhrny ngerti juga..kkkkk…
    tadi nya ngira sooji sudah memiliki 5 anak ternyata cita2 myungsoo mempunyai 5 anak..tp anak ke 1 dan ke 2 mereka adalah Vir 4 dan ke 5 dalam urutan yg myungsoo buat..
    komawo buat ceritanya dinaaa..ini seperti epilog yaa.. 😀

    Liked by 1 person

  19. aq g tau myungzy pny sisi kekanak2an sprt ini setelah ms lalu yg sllu diisi dg mslh..dn dslesaikan scr dwsa
    aigoo lucu bgt
    jd ank mrka kembar..woahh daebakkk

    Like

  20. Duh pasangan ini sweet banget sih❤️❤️❤️ Emang bener kata kak dina myungsoo klo di depan sooji sikapnya cheesy dan cute bgt kkk.
    Wahhh anak mereka kembar,jd keinginan myungsoo kesampaian memiliki anak kembar dan mereka tinggal di kanada.

    Like

  21. Myungsoo ada2 aja, kirain kenapa gitu ngeliatin dirinya sendri di depan cermin. Aigoo kok malah nyalahin sooji krna perutnya jadi membuncit 😀 sooji kan isi dalam perutnya aegy kalau myungsoo mah makanan 😀 tpi mau bagaimanapun keadaan myungsoo dia tetp akan selalu tampan dan seksi 😉

    Like

  22. Aigoo…
    Bahagianya kluarga kecil myung sma sooji…
    Jadi pngen cpet nikah..
    Gumawoyo kak dina dah kasih sequel yg bner” mnghibur…
    Noumu jhoa 🙂
    Selamat bwt virr kmbarnya.. Sma vir kecil nya..
    Hehe..

    Like

  23. ini semacam epilog yang sangat menyentuh, pas bagian yang bercerita soal vir. .
    jd inget sam impian myungsoo, lucu rasanya membayangkan myungsoo berkhayal soal para vir 🙂
    dan akhirnya yg terlahir duluan adalah vir ke4 dan ke5 ^^
    keluarga bahagia :’)
    lengkap dengan “sisi kekanakan sang adam yang masih tersisa” 😀 membuat keluarga ini jd lebih hangat. .

    dan setuju banget sama kalimat pembukanya. .
    takdir itu memang misteri, istilahnya kalo udah tau bakal seperti apa hidup kita, rasanya gga akan seru lagi.
    semuanya gga bakalan seindah dan semanis yang telah mereka lalui 🙂

    Like

  24. yaampun myung histeris bnget melihat perutnya buncit akibat suzy dan myung di suruh makan malam2 terus

    Like

  25. Jadi myungzy memiliki anak kembar ,,,,,wah gen keluarga bae menurun ternyata.
    Aku kira kimchi itu nama makanan disini tapi trnyata itu nama anjingnya hana ya kekekkeke

    Like

  26. Woaa..jadi keluarga bahagia iyaa mereka..
    Ahaaha myungsoo bisa ajah..katanya myungsoo ketularan sooji😀😁ketularan buncitnya…oou jadi yg lahir duluan maah vir keempat dan kelima iya..bener2 mewarisi gen kembar..

    Like

  27. So sweetnya eve dan adam. 😍😍😍
    Yg ini ada di waty gak kak..??
    Aku baru nemu di sni..
    Atau aku udh pernh bca..??
    Lupa2 ingat ini… 😂😂😂
    Tapi jujur ini endingnya bikin mulmed kak. 😙😙😙

    Like

Leave a comment